Halaman

Senin, 05 Agustus 2013

Pengendalian Unsur

Pengendalian unsur dalam serial Avatar: The Legend of Aang

Tentara Negara Api melakukan pengendalian api.
Dalam serial animasi televisi berjudul Avatar: The Legend of Aang, Pengendalian unsur merupakan suatu bentuk ilmu sihir fiktif, dimana orang tertentu mampu mengendalikan dan memanipulasi suatu unsur. Dalam cerita, empat unsur yang mampu dikendalikan adalah air, tanah, api, dan udara. Setiap elemen dihubungkan dengan jenis pengendalian tertentu: Pengendalian air, Pengendalian tanah, Pengendalian api, dan Pengendalian udara. Selain itu, setiap jurus pengendalian berdasarkan pada jenis ilmu bela diri yang berbeda-beda, dan setiap jenis pengendalian memiliki budayanya sendiri.

Pengendalian air

Aang mengendalikan air.
Dalam serial Avatar, Pengendali air merupakan bagian dari anggota Suku Air, dan mereka mewarisi seni bela diri Pengendalian air, yaitu kemampuan hidrokinetik untuk mengontrol air, uap dan es, dan menyembuhkan luka fisik maupun luka spiritual.
Menurut episode "The Siege of the North", leluhur Suku Air memiliki kemampuan mengendalikan air setelah mengamati bagaimana bulan mampu mendorong dan menarik air pasang-surut di lautan. Kemudian mereka belajar untuk melakukannya sendiri. Kekuatan mereka berasal dari Spirit Bulan, sedangkan kehidupan mereka berasal dari Spirit Lautan. Keduanya bekerja sama untuk menjaga keseimbangan.
Jurus pengendalian air diambil dari Tai Chi, sebuah seni bela diri dari Cina yang memperagakan gerakan lambat dan elegan seperti air yang mengalir.[1] Aset terpenting dalam pengendalian air terletak pada kemampuan pertahanannya. Tak seperti pengendalian unsur lainnya dalam serial Avatar, jurus pengendalian air lebih fokus untuk membalikkan serangan lawan daripada menyerang secara langsung. Karena air mampu berubah-ubah, para pengendali air mampu membekukan, mencairkan, menguapkan maupun memadatkan air, sesuai dengan keinginannya.[2] Pengendali air juga mampu mengontrol sifat kohesi air, yang memberi mereka kemampuan untuk menangkap maupun memotong objek dengan pengendalian air.

Teknik khusus

Pengendali air yang mahir mampu menyembuhkan luka dan menghilangkan rasa sakit dengan membuka aliran chi di sekujur tubuh, dan air sebagai perantaranya.[2] Di Suku Air Utara, oleh karena budaya suku tersebut, menyembuhkan adalah ilmu pengendalian air yang hanya diajarkan untuk pengendali air wanita saja. Sekolahnya hanya diperuntukkan untuk kaum perempuan muda dan diadakan di sebuah pondok.
Salah satu anggota Suku Rawa Berkabut, yaitu Hue, telah memaparkan bahwa pengendali air mampu memanipulasi gerakan tanaman merambat dan akar tanaman dengan cara mengendalikan sejumlah air yang terkandung di dalamnya.[3] Selain itu, pengendali air yang mahir mampu mengambil sari-sari air dari tanaman untuk penggunaan yang lebih efektif.[4]
Teknik yang lain, yaitu pengendalian darah, membuat pengendali air mampu mengendalikan air yang terdapat dalam makhluk hidup, sehingga memberinya kemampuan untuk mengontrol makhluk hidup. Teknik ini hanya bisa digunakan saat bulan purnama, ketika kemampuan pengendali air mencapai puncaknya.[4]

Pengendalian tanah

Jurus Hung Gar dalam pengendalian tanah, seperti yang didemonstrasikan oleh Bumi.
Dalam serial Avatar, kekuatan pengendalian tanah adalah sebuah seni bela diri mistik yang memungkinkan penggunanya memiliki kekuatan geokinetik untuk mengontrol tanah. Dalam serial Avatar, untuk pertama kalinya, manusia mempelajari pengendalian tanah sejak mengamati dan meniru kekuatan geokinetik milik hewan badgermole yang hidup di pegunungan wilayah Kerajaan Bumi. Menurut episode "The Cave of Two Lovers", manusia pengendali tanah pertama adalah Oma dan Shu, sepasang kekasih yang hidup di dua desa yang berbeda. Mereka mempelajari pengendalian bumi dari badgermole untuk menciptakan terowongan rahasia supaya bisa bertemu satu sama lain tanpa diketahui penduduk desa.
Jurus pengendalian tanah diambil dari teknik Hung Gar dalam ilmu Kung Fu, yang menampilkan gerakan menghentak, tendangan dan pukulan kuat. Seni bela diri ini terinspirasi dari gerakan binatang, di antaranya Harimau dan burung Jenjang. Harimau melambangkan Kekuatan Keras, Sedangkan burung Jenjang melambangkan Kekuatan Lembut.[5] Ada pengecualian terhadap hal ini, misalnya bagi pengendali tanah yang buta, yaitu Toph, menggunakan jurus yang berdasarkan Kung Fu Belalang Sembah Selatan.[6]
Asas Jing merupakan esensi dalam strategi penyerangan, dengan jumlah total 85 gerakan yang memungkinkan. Jing Positif muncul ketika seseorang memilih untuk bertarung, sedangkan Jing Negatif timbul ketika seseorang memilih untuk menghindar. Disiplin pengendalian tanah ditekankan pada Jing Netral, yang melibatkan pendengaran, kesabaran, dan penyerangan di saat yang tepat. Raja Bumi menekankan hal ini dalam strateginya untuk menyerang Negara Api.[7]
Pengendali pasir.
Pengendali tanah menggunakan keseimbangan antara kekuatan dan pertahanan, untuk menyerang musuhnya. Ahli pengendalian tanah mampu mengubah tanah menjadi pasir isap untuk menghentikan gerakan lawan, atau melontarkan tanah ke udara, dan melunakkan tanah untuk melakukan pendaratan yang aman. Beberapa pengendali tanah mampu menciptakan lubang untuk memerangkap lawannya.[2] Ada pengendali tanah yang terlihat memakai palu[8] dan kipas[9] untuk memperbesar efek pengendaliannya. Aang juga pernah menunjukkan kemampuan uniknya dalam mengendalikan tanah dengan menggunakan Tongkat Terbang-nya.[10]
Pengendalian tanah tidak terbatas hanya untuk batu dan tanah saja. Seorang pengendali tanah mampu menambahkan teknik manipulasi terhadap subtansi lain yang mengandung tanah; termasuk pasir, kristal dan batu bara.

Teknik Khusus

Toph meremukkan besi dengan menggunakan jurus pengendalian logam.
Kaum pengendali pasir adalah bangsa pengendali tanah yang telah hidup beradaptasi di Gurun Si Wong. Mereka menggunakan pengendalian tanah dengan gaya yang khusus, yang mengutamakan manipulasi terhadap pasir. Mereka bergerak cepat di tengah gurun dengan perahu layar khusus dari kayu, yang digerakkan dengan angin yang dihasilkan oleh badai pasir kecil di belakang layar. Karena pasir merupakan sedimen yang "mengalir" bila diterbangkan oleh angin, jurus para pengendali pasir lebih menyerupai pengendalian udara dan air daripada pengendalian bumi. Terlihat bahwa banyak pengendali bumi yang mampu mengendalikan pasir dengan cara sederhana, sedangkan para pengendali pasir memiliki kemahiran khusus oleh karena habitat mereka di sana.
Pengendali tanah yang memiliki kepekaan tinggi terhadap tanah, seperti Toph, juga mampu mengendalikan logam, selama logam masih mengandung beberapa tanah yang belum terbersihkan.[11] Banyak pengendali tanah yang tidak mampu mengendalikan logam. Biasanya, serpihan-serpihan tanah masih tersisa dalam logam dengan jumlah yang sangat sedikit sehingga tidak terdeteksi, bahkan oleh pengendali tanah yang sudah mahir. Namun, oleh karena Toph mampu "melihat" ke dalam tanah, ia mampu menentukan letak serpihan-serpihan tanah dalam logam, lalu membidiknya, dan menggunakannya untuk "dikendalikan".
Dalam episode "The Earth King", Toph disekap dalam kurungan besi oleh Xin Fu dan Master Yu. Kemudian dalam episode selanjutnya, episode "The Guru", diungkapkan bahwa ada sebuah ilusi yang menyebabkan keempat bangsa terlihat berbeda, padahal sebenarnya sama. Dijelaskan pula bahwa logam sama saja dengan tanah yang telah diolah dan dibersihkan. Dalam kurungan besi, Toph menyadari hal tersebut. Kemudian ia bermeditasi dan setelah itu ia mampu melihat kandungan tanah yang masih tersisa dalam logam, meski dalam jumlah yang sangat sedikit. Akhirnya ia mengetahui cara meloloskan diri dari kurungan tersebut, lalu ia menyekap para penculiknya dengan kurungan tersebut.
Sesungguhnya pengendalian logam sangat sulit dilakukan, bahkan oleh guru pengendalian tanah sekalipun. Hingga kini, dalam serial Avatar, Toph adalah satu-satunya pengendali tanah yang mampu melakukannya.

Pengendalian api

Iroh memperagakan jurus napas api.
Dalam serial Avatar: The Legend of Aang, para naga adalah pengendali api pertama. Filsafat pengendalian api saat pertama kali diciptakan, sangat jauh berbeda dengan filsafat Negara Api di zaman Raja Sozin hingga Ozai. Pada mulanya pengendalian api menggambarkan energi dan kehidupan, namun dalam Negara Api, pengendalian api dipenuhi oleh sifat kemarahan dan kehancuran.[12] Dalam pengendalian api seseorang tidak harus melepaskan api ke arah lawan. Sesungguhnya, fokusnya terletak pada keseimbangan. Pengendalian api bertumpu pada ketenangan batin, disiplin, dan stabilitas emosional.[13] Seperti yang diungkapkan oleh tokoh Zuko, dalam Buku 1 Bab 19 dan 20, pengendalian api berasal dari energi dan kekuatan dalam diri.[14]
Gerakan pengendalian api umumnya diambil dari gaya kung fu Shaolin Utara, namun dengan tambahan beberapa teknik dari jurus Belalang Sembah Utara.[15] Gerakan seni bela diri ini cepat, berturut-turut, ganas, sehingga pengendalian api menjadi ilmu pengendalian yang paling agresif di antara empat elemen. Pengendalian api memiliki beberapa gerakan pertahanan, dan pengendali api menggunakan himpunan api untuk mendesak lawan sebelum melancarkan serangan mematikan. Pengendali api juga mampu memanipulasi suhu panas dan besarnya api. Pengendali api menggunakan suhu luar tubuh mereka sebagai sumber api untuk dikendalikan.
Adegan saat Azula mengeluarkan keahliannya, yaitu mengendalikan api biru dan menciptakan kilat.

Teknik khusus

Suatu teknik yang kuat dan berlevel tinggi dalam hal pengendalian api adalah pengendalian api biru. Hal ini hanya diperlihatkan oleh Puteri Azula dan Raja Api. Secara alami, api biru terasa lebih panas daripada api normal berwarna merah dan jingga yang dihasilkan dalam pengendalian api, dan mengandung kekuatan dahsyat. Jenis pengendalian api lainnya yang ditampilkan dalam serial Avatar adalah Teknik Kilat. Secara mental, teknik ini melibatkan emosi yang kosong dan ketenangan pikiran, dan secara fisik diperlukan pemisahan energi yin dan yang, yang hampir identik dengan pemisahan energi positif dan negatif yang diperlukan untuk pembentukan kilat. Ketika kekuatan itu beradu, sang pengendali hanya mengarahkan petir daripada mengendalikannya.[16]
Teknik pengendalian api yang lebih umum lagi adalah napas api. Dengan menyerupai seekor naga yang menyemburkan api, napas api adalah teknik pengendalian api yang membuat penggunanya mampu mengeluarkan api dari mulutnya. Oleh karena kelebarannya, meliputi jangkauan apinya, teknik ini membuat penggunanya mampu menahan serangan musuh yang berjumlah banyak dan juga tampak mampu melukai badan dengan cepat, bahkan jika dilakukan di suhu yang sangat dingin.[14] Menurut komentar penata suara serial Avatar, "napas api" terinspirasi oleh gerakan Kundalini yoga yang disebut Agni-Prasana, dimana oksigen ditarik dan dipompa keluar dengan sangat berirama seperti memompa hembusan napas.

Agni Kai

Di antara kaum pengendali api, atau setidaknya mereka yang berasal dari golongan atas, konflik dan masalah kehormatan diputuskan lewat sebuah tantangan dalam Agni Kai, atau "duel api," yaitu duel tradisional para pengendali api yang sudah berusia ratusan tahun. Duel ini seperti pertandingan yang dilakukan di arena terbuka saat matahari terbenam, dan bisa disaksikan banyak orang. Dengan berhadap-hadapan, para petarung yang mesti berjenis kelamin pria, bertarung dengan bertelanjang dada dan kaki. Tujuan duel ini adalah untuk membuat lawan kalah, dan tidak mampu bertarung lagi (secara fatal) dengan melancarkan serangan terakhir. Duel ini telah merenggut nyawa para pengendali api yang tak terbilang banyaknya, dan mereka yang mati adalah orang-orang yang tidak terma'afkan, bahkan tak dapat menerima ampun dari orang-orang yang mampu mengampuni lawannya.[13]

Pengendalian udara

Aang menggunakan Tongkat Terbang.
Aang mempraktekkan jurus Skuter Udara.
Avatar Yangchen melakukan pengendalian udara
Para pengendali udara mempelajari jurus pengendalian udara dari Bison Terbang. Selanjutnya, mereka meniru tanda lahir Bison Terbang yang berbentuk anak panah sebagai tattoo mereka.[17] Tattoo di sekujur tubuh dan berwarna biru itu merupakan tanda-tanda seseorang yang sangat mahir dalam ilmu pengendalian udara.[18]
Jurus pengendalian udara berdasarkan pada seni bela diri Ba Gua. Seni bela diri ini menampilkan gerakan cepat, manuver menghindar, menarik energi dari tengah perut bagian bawah. Ba Gua terkenal dengan gerakan berputarnya yang konstan, yang membuat musuh sulit menyerang secara langsung. Ba Gua, dengan kelembutannya, mengalirkan gerakan, dan metode untuk mengubah energi musuh menjadi serangan balik, agak mirip dengan T'ai Chi, namun lebih spontan dan dinamis. Jurus tersebut memiliki sedikit gerakan mematikan, sehingga membuatnya menjadi jurus yang banyak menunjukkan pertahanan.[19]
Pengendali udara memperbanyak gerakan mereka dalam pertempuran. Mereka mampu berlari dengan kecepatan yang dahsyat, dan bahkan bisa berlari di bidang yang tegak lurus. Beberapa pengendali udara mampu menciptakan pusaran angin untuk menjerat dan memusingkan lawannya. Pengendali udara umumnya menyertakan tongkat untuk memperbesar serangan dan pertahan mereka.[13] Kipas besi juga bisa dikombinasikan dengan pengendalian udara.[20] Aspek lainnya, yang penting dalam pengendalian udara, disinggung di Kuil Udara Utara: konsep tentang roh.

Teknik khusus

Peralatan khas pengendali udara adalah tongkat kayu yang bisa berubah menjadi alat untuk terbang, diukir dan dibuat oleh rahib kaum Pengembara Udara.[16] Seorang pengendali udara mampu menggunakan peralatan tersebut dan mengaitkannya dengan pengendalian udara, sehingga menghasilkan kemampuan untuk terbang melampaui tempat yang jauh. Sebagai tongkat biasa, bisa digunakan sebagai senjata dalam pertempuran, untuk mengendalikan udara, dan bahkan sebagai baling-baling bila diputar di atas kepala.
Teknik khas Aang dalam serial Avatar adalah Skuter Udara. Teknik itu dilakukan dengan menciptakan gelembung "bola" dari udara dan mengendarainya dengan mengendalikan keseimbangan.[21] Jurus ini merupakan penemuan Aang, yang menyebabkannya mendapatkan tattoo dan gelar master pada usia yang masih muda.[18] Sebagai jurus khasnya, Aang menggunakan jurus Skuter Udara dalam banyak episode, biasanya untuk melayang di bidang vertikal atau kadang-kadang mendaki di udara.

Catatan kaki

  1. ^ Nickelodeon's Official Avatar: The Legend of Aang Waterbending Guide feat. Sifu Kisu.
  2. ^ a b c Teitelbaum, Michael (2006). The Lost Scrolls: Water (Avatar). Simon Spotlight/Nickelodeon. ISBN 1-4169-1878-7.
  3. ^ "The Swamp". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2006-04-14. No. 4, season 2.
  4. ^ a b "The Puppetmaster". Director: Joaquim dos Santos; Writer: Tim Hedrick. Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2007-10-25. No. 8, season 3.
  5. ^ Nickelodeon's Official Avatar: The Legend of Aang Earthbending Guide feat. Sifu Kisu. Nickelodeon. Retrieved on 2006-12-12.
  6. ^ San Diego Comicon 2006 panel question and answer part 2 - Avatarspirit.net
  7. ^ "Return To Omashu". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2006-04-07. No. 1, season 2.
  8. ^ "Zuko Alone". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2006-05-12. No. 7, season 2 (Book 2).
  9. ^ "Avatar Day". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2006-04-28. No. 5, season 2 (Book 2).
  10. ^ "The Earth King". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2006-11-17. No. 18, season 2 (Book 2).
  11. ^ Nickelodeon's Official Avatar: The Legend of Aang Site. Nick.com. Retrieved on 2006-12-12.
  12. ^ "The Firebending Masters". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2008-01-04. No. 13, season 3 (Book 3).
  13. ^ a b c Official Nickelodeon Avatar: The Legend of Aang website.
  14. ^ a b The Siege of the Northseries, Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2005-12-02. No. 19, season 1.
  15. ^ Nickelodeon's Official Avatar: The Legend of Aang Firebending Guide feat. Sifu Kisu.
  16. ^ a b "Bitter Work". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2006-06-02. No. 9, season 2 (Book 2).
  17. ^ Mason, Tom; Dan Danko (2006). The Lost Scrolls: Air (Avatar: The Legend of Aang). Simon Spotlight/Nickelodeon, pp. 20. ISBN 1-4169-1879-5.
  18. ^ a b Mason, Tom; Dan Danko (2006). The Lost Scrolls: Air (Avatar: The Legend of Aang). Simon Spotlight/Nickelodeon, pp. 40. ISBN 1-4169-1879-5.
  19. ^ Nickelodeon's Official Avatar: The Legend of Aang Airbending Guide feat. Sifu Kisu.
  20. ^ "The Warriors of Kyoshi". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2005-03-04. No. 4, season 1 (Book 1).
  21. ^ "The Storm". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2006-06-03. No. 12, season 1 (Book 1).

Dunia Roh

Dunia Roh (Avatar: The Legend of Aang)

Dunia Roh dalam tayangan Avatar: The Legend of Aang.
Dalam serial animasi televisi berjudul Avatar: The Legend of Aang, Dunia Roh adalah sebuah dunia paralel yang terhubung dengan dunia manusia. Hanya beberapa orang dari dunia manusia yang bisa mencapai tempat tersebut. Dunia tersebut merupakan kediaman para makhluk supranatural, para roh dari dunia manusia dan roh para Avatar. Beberapa roh berwujud binatang, mampu pergi ke dunia manusia dan bertindak sebagai penjaga hutan, sungai, dan sebagainya.

Gerbang

Beberapa lokasi spiritual di dunia manusia merupakan "gerbang" yang terhubung dengan Dunia Roh. Penghubung yang sebenarnya adalah para Avatar, sehingga mereka dijuluki "Jembatan antara Dunia Roh dan Dunia Manusia." Lokasi yang dapat menjadi pintu gerbang ke Dunia Roh, antara lain:
  • Patung Hei Bai: Patung yang terdapat di tengah hutan Sen Lin, Kerajaan Bumi. Patung itu didedikasikan untuk Hei Bai, roh pelindung hutan tersebut. Aang menuju Dunia Roh ketika dirinya bermeditasi di atas patung tersebut; dapat disaksikan dalam episode "The Spirit World (Winter Solstice, Bagian 1)."
  • Mata Air Roh: Terletak di kutub utara. Mata air keramat tersebut merupakan pusat tenaga spiritual bagi Suku Air Selatan dan merupakan kediaman bagi penjelmaan Roh Lautan dan Bulan dalam wujud fisik. Di tempat tersebut, Aang menuju Dunia Roh (dapat disaksikan dalam episode "The Siege of the North"). Di tempat itu pula, Avatar Kuruk (inkarnasi Aang sebelumnya) melangsungkan upacara pernikahannya dengan Ummi. Karena muncul kekuatan tak dikenal, Ummi ditarik ke dalam mata ir. Avatar Kuruk menyusulnya hingga ia tiba di Dunia Roh. Semenjak saat itu, Avatar Kuruk menghabiskan sisa hidupnya demi mencari Ummi.
  • Rawa Berkabut: Sebuah rawa yang terbentuk dari suatu organisme tunggal yang besar. Rawa tersebut mampu menciptakan berbagai keganjilan dan hal-hal misterius, termasuk menyebabkan cuaca misterius dan menampilkan penampakan pada masa lalu maupun masa depan. Sang Avatar mampu menggunakan koneksinya dengan Dunia Roh untuk berkomunikasi dengan pohon yang menjamah seluruh isi hutan tersebut.
  • Kuil Avatar Roku: Sebuah kuil besar yang dibangun di atas pulau berbentuk sabit, di wilayah Negara Api. Kuil tersebut didedikasikan untuk Roku|Avatar Roku dan dijaga oleh para orang bijak. Pada masa garis balik matahari di musim dingin, Aang mampu berkomunikasi dengan penjelmaannya pada masa lalu, yaitu Avatar Roku. Kuil tersebut dihancurkan oleh Avatar Roku untuk menyelamatkan Aang dan sekutunya setelah mengetahui bahwa Laksamana Zhao berencana menangkap mereka di dalam kuil tersebut. Kuil ini pertama kali terlihat dalam episode "Avatar Roku (Winter Solstice, Bagian 2)."

Pengembara Udara

Pengembara Udara

Pintu Ruangan Suci di Kuil Udara.
Cuplikan dalam serial Avatar yang menampilkan ruang dalam Kuil Udara Timur.
Pengembara Udara adalah suatu istilah yang merujuk kepada bangsa pengendali udara dalam dunia fiktif dari serial animasi Nickelodeon, Avatar: The Legend of Aang. Pengembara Udara merupakan salah satu dari “Empat Bangsa”, yaitu Kerajaan Bumi, Suku Air, Negara Api, dan Pengembara Udara. Pengembara Udara memiliki empat Kuil Udara, masing-masing terletak dan tersembunyi di puncak pegunungan yang tinggi, di setiap empat penjuru dunia, salah satunya terletak di Kerajaan Tanah Utara, sementara yang lainnya terletak di empat pulau terpencil. Bangsa Pengembara Udara terdiri dari kaum biarawan pria dan wanita yang menguasai teknik “pengendalian udara”, salah satu kekuatan mistik yang mampu mengendalikan udara.
Dalam serial Avatar: The Legend of Aang, bangsa Pengembara Udara merupakan korban kebengisan Negara Api. Satu-satunya pengembara udara yang selamat dari pembantaian tersebut adalah bocah lelaki berusia 12 tahun yang bernama Aang, yang kabur dari Kuil Udara Selatan beberapa saat sebelum peperangan dimulai, dan kemudian ia terperangkap dalam es, dan melewati masa 100 tahun yang tertunda dalam cerita.

Kemunculan

Rahib kaum Pengembara Udara.
Bangsa Pengembara Udara biasa terlihat memakai pakaian kuning, jingga, dan cokelat. Aang dan pengembara udara kecil lainnya terlihat memakai syal berwarna jingga di atas baju berlengan panjang berwarna kuning, ikat pinggang berwarna cokelat, celana kuning dengan warna cokelat di belakangnya, dan sepatu boot berwarna cokelat setinggi lutut. Kebanyakan pengembara udara memiliki mata berwarna abu-abu atau cokelat dan cerah berseri-seri.
Anak lelaki yang belajar menjadi rahib kepalanya botak, sementara rahib yang sudah tua sudah ditumbuhi janggut dan kumis. Pengembara udara yang telah mencapai beberapa tingkat dalam ilmu pengendalian udara akan memperoleh tattoo di sekujur tubuhnya; untuk pengendali udara lelaki, tatto yang utama terletak dikepalanya yang botak, kemudian berlanjut sampai punggung ke bawah, bersama dengan empat tatto lainnya di setiap anggota tubuh (tangan dan kaki), dan setiap ujung tatto berbentuk mata panah pada punggung telapak tangan dan kaki. Ketika seorang Avatar yang memiliki tatto seperti ini memasuki "Keadaan Avatar", maka tattonya akan bersinar bersama dengan mata dan mulutnya.
Avatar Pengendali udara sebelum Aang, Yangchen, adalah seorang wanita, dan bisa berasal dari Kuil Udara Timur atau Barat. Pengendali udara wanita tidak sepenuhnya menggunduli kepalanya, walau rahib wanita terlihat berkepala botak cuma setengah seperti yang terlihat dalam episode "Appa's Lost Days." Berdasarkan pengendali udara wanita yang pernah muncul dalam episode tersebut, kelihatannya Bangsa Pengembara Udara memiliki rambut cokelat tua yang alami.

Lambang kebangsaan

Lencana Pengembara udara digambarkan seperti bulatan yang berputar-putar. Dalam bulatan, garis berputar yang berbelit-belit melambangkan angin. Lambang tersebut bisa dilihat dalam pintu dan lantai Kuil Udara, juga dapat dilihat pada kalung manik-manik yang dimiliki para rahib.

Budaya

Ketika bangsa yang lain memiliki raja dan menjalankan pemerintahan secara monarki, Pengembara Udara dipimpin oleh para rahib dari Kuil Udara secara Teokrasi. Meditasi merupakan hal yang penting sebagai rutinitas sehari-hari para pengendali udara agar lebih fokus terhadap energi mereka dan memahami potensi unsur mereka.[1] Mereka juga memiliki selera humor.
Tanda panah di kepala para pengembara udara menunjukan bahwa ia memiliki kemahiran dalam teknik pengendalian udara. Ini meniru tanda panah alami pada kepala Bison terbang, binatang yang dihormati oleh Pengembara Udara yang mampu mengendalikan udara secara alami dan dipercaya sebagai inspirasi para pengendali udara pertama. Seperti yang terlihat dalam episode "The Storm", para pengendali udara pemula tidak memiliki tattoo. Untuk mendapatkan tatto yang setara dengan gelar "master", seorang pengendali udara harus mampu melewati enam belas tingkat pengendalian udara dan menciptakan teknik baru. Dalam kenyataannya, Aang baru melewati lima belas tingkat sebelum ia meninggalkan Kuil Jongmu; penemuannya terhadap skuter udara membuatnya menerima tatto sangat cepat untuk anak seusianya, membuatnya menjadi ahli pengendalian udara termuda dalam sejarah.[1]
Kaum Pengembara Udara juga vegetarian, seperti para rahib di Tibet dalam kehidupan nyata. Hal ini dikuatkan dengan perkataan Aang ketika ia berkata tidak makan daging dalam episode "The King of Omashu", dan juga dalam episode lainnya.

Musim

Setiap bangsa yang dipengaruhi oleh ciri khas tersendiri memiliki musim yang dominan. Musim gugur adalah musim yang dominan bagi kaum Pengembara Udara. Banyak anak pengembara udara yang lahir selama musim gugur daripada musim lainnya, dan membuat mereka memiliki kelebihan untuk mengendalikan elemen.[1]

Sumber daya alam dan makanan

Udara merupakan sumber kekuatan yang paling berarti dan juga sebagai sumber daya alam yang sangat penting dalam kehidupan Pengembara Udara, karena tanpa udara mereka tidak memiliki kekuatan. Dengan kekuatan udara yang disalurkan di bawah pengendalian mereka, para pengendali udara mampu untuk mempertahankan dan melindungi tempat tinggal dan jalan kehidupan dan juga mampu mengelilingi dunia.
Pengembara Udara merupakan ras manusia yang tenang dan ramah lingkungan dan melakukan yang terbaik bagi mereka untuk tidak meninggalkan jejak di daratan. Beberapa industri yang mereka ciptakan, seperti misalnya bertani dan berkebun, dijalankan secara alami. Mereka juga menciptakan sendiri makanan mereka.[1] Beberapa rahib, seperti misalnya Rahib Gyatso, merupakan pembuat roti yang mahir, dan selalu membuat kue, pai buah-buahan, dan makanan baru lainnya.[1]

Kuil Udara

Walaupun kaum Pengembara Udara hampir seluruhnya punah dari muka bumi, namun sisa-sisa warisan mereka berupa tempat-tempat masih ada. Yang terbesar dan awet dari peninggalan masa lalu mereka adalah empat Kuil Udara. Meskipun pengendali udara memiliki budaya mengembara dan berkelana, Kuil Udara merupakan tempat dimana para dewan suku tinggal dan pengembara baru lahir. Kuil tersebut dibedakan menurut jenis kelamin, dengan Kuil Udara Selatan dan Utara ditujukan kepada para rahib pria dan Kuil Udara Timur dan Barat ditujukan untuk kaum biarawan wanita. Kaum Pengembara Udara tidak menganggap Kuil Udara sebagai tempat tinggal permanen dan lebih senang berkelana mengelilingi dunia sendirian maupun berkelompok.[1]
Bagian-bagian kuil digunakan untuk berlatih, meditasi, dan untuk pelajaran serta mempraktekkan elemen mereka yang merupakan pemandangan biasa di kuil udara. Pada halaman luar mereka tampak bukit berumput yang digunakan untuk permainan di luar ruangan, kolam, dan monumen serta lukisan dinding bersejarah. Dalam setiap kuil terdapat ruangan berbentuk silinder besar, dikenal sebagai Ruang Udara Suci, terkunci di balik pintu yang hanya bisa dibuka dengan menggunakan pengendalian udara. Pada suatu bagian dalam ruangan ini tampak berisi ribuan patung yang disusun melingkar membentuk formasi spiral yang menunjukkan kehidupan Avatar sebelumnya.

Kuil Udara Selatan

Kuil Udara Selatan.
Terletak di pegunungan Patola yang terpencil (wilayah Pengembara Udara), kuil selatan, yaitu Kuil Udara Jongmu, diduga hanya bisa dijangkau dengan menaiki bison terbang, merupakan rumah masa kecil Avatar sekarang, Aang, dan gurunya yang seperti ayah, Rahib Gyatso. Kuil itu pertama kali diserbu selama pembantaian oleh Raja Sozin terhadap Pengembara Udara.
Kuil tersebut besar dan damai, memiliki arena Bola Udara, dan juga merupakan tempat dimana "Skuter Udara" pertama kali ditemukan oleh Aang. Fungsi utama kuil itu sebagai tempat mendidik murid pengendali udara. Kuil itu pernah didiami oleh bison terbang dan lemur bersayap saat masih dihuni para rahib, namun sekarang ditinggalkan oleh manusia maupun hewan. Sebagai pengaruh bahwa pernah dibangun oleh para rahib dan untuk mereka pula, beberapa pintu kuil hanya bisa dioperasikan dengan pengendalian udara. Patung rahib Gyatso berdiri di pintu masuk kuil. Tidak seperti dua kuil lainnya yang pernah muncul, ujung menara Kuil Udara Selatan berwarna biru, yang lainnya hijau.

Kuil Udara Utara

Di tempat tinggi yang sulit dijangkau di wilayah Kerajaan Bumi, berdirilah Kuil Udara Utara. Kuil itu merupakan tempat pertandingan polo bison terbang saat para rahib masih tinggal di sana. Setelah pembantaian para rahib, kuil itu ditemukan oleh seorang mekanis dan kelompoknya yang merupakan pelarian. Sang Mekanis memakai paralayang untuk memberikan kehidupan baru di udara untuk anaknya, Teo. Namun, ia dipaksa untuk membuat senjata oleh Negara Api, yang mengancam akan menyerang jika ia tidak menepatinya. Ia menyembunyikan mesin di sebuah ruangan suci dalam kuil tersebut, tidak diketahui oleh penghuni kuil lainnya. Aang dan yang lainnya menemukan tempat persembunyian senjata itu, dan menyuruh Sang Mekanis agar memberontak kepada Bangsa Api, dengan janji akan melindungi kuil dari penyerangan.
Kuil Udara Utara dimodifikasi oleh Sang Mekanis agar bisa didiami lebih banyak orang daripada sebelumnya, dan banyak struktur aslinya dihancurkan atau diperluas untuk mencukupi kebutuhan penghuninya. Kuil tersebut juga mengalami banyak perubahan dalam teknologi, sebagaimana Sang Mekanis menambah hasil penemuan baru untuk membuat kehidupan penghuninya lebih mudah. Pada mulanya perubahan baru membuat Aang marah, yang ia pandang sebagai pelecehan terhadap kesucian asli kuil, namun pada akhirnya ia memandang para pelarian tersebut bagaikan kepiting yang hidup pada lorong kuil, dan bahagia sebab mereka menemukan cangkang kosong (kuil udara) dan menjadikannya rumah mereka.

Kuil Udara Timur

Sama dengan Kuil Udara Barat, kuil ini khususnya dihuni oleh pengendali udara wanita dan merupakan rumah Iio. Kuil ini dihancurkan oleh Negara Api. Ketika Aang, Avatar sekarang, dipisahkan dari gurunya, Rahib Gyatso, para sesepuh Kuil Udara Selatan memutuskan untuk mengirim Aang ke Kuil Udara Timur untuk belajar sungguh-sungguh tanpa pengaruh Gyatso. Namun, sebelum mereka melakukannya, Aang menguping rencana mereka dan kabur.
Seperti yang terlihat dalam episode "Appa's Lost Days", Kuil Udara Timur merupakan tempat dimana Aang memilih Appa sebagai partner dan mungkin disanalah Appa lahir. Guru Pathik telah berada di sana bertahun-tahun menunggu kedatangan Avatar, sebab ia melihat penampakan bahwa ia menolong Avatar di kemudian hari. Karena tertarik, Sang Guru memakai pakaian dengan warna yang sama dengan Pengendali Udara, dan mengatakan pada Aang bahwa dirinya guru spiritual seperti Gyatso. Dalam episode "The Guru," Pathik mengajari Aang untuk membuka enam dari tujuh chakra-nya agar Aang mampu menguasai "keadaan Avatar"-nya. Pembukaan cakra-cakra tersebut dilakukan di berbagai tempat di sekeliling Kuil Udara Timur.
Tidak seperti Kuil udara Utara dan Selatan, Kuil Udara Timur terletak di atas tiga gunung.

Kuil Udara Barat

Kuil Udara Barat letaknya sangat dekat dengan wilayah Negara Api. Khususnya kuil ini didiami pengendali udara wanita. Kuil ini terlihat dalam serial Avatar musim ketiga. Kuil ini merupakan rumah bagi para pelarian Negara Api, sekaligus merupakan tempat berkumpulnya Aang bersama kawan-kawannya.

Fauna dari Kuil Udara

Bison terbang

Kuil Udara memiliki fauna yang eksotis, salah satunya adalah spesies berkaki enam, dengan tiga jari, lima perut, ekor berang-berang. Spesies tersebut adalah Bison terbang, spesies domestik raksasa yang menjadi kendaraan para pengendali udara. Menurut wawancara di balik layar dengan pembuat cerita, mereka adalah makhluk campuran antara bison dengan manatee. Makhluk ini memiliki mata berwarna cokelat, rambut shaggy, kulit berwarna abu-abu terang, dan sebuah loreng berwarna cokelat di sepanjang punggungnya, dari ekor sampai dahi, dan pada ujungnya berbentuk tanda panah. Makhluk ini merupakan sumber transportasi utama kaum pengembara udara.
Seluruh bison terbang menggunakan kekuatan pengendalian udara untuk terbang, menggunakan ekornya yang lebar untuk menyetir di permukaan udara dan juga digunakan untuk melindungi diri mereka. Seperti yang muncul dalam episode "Appa's Lost Days," mereka mampu menggunakan mulutnya dan mungkin juga dengan hidungnya untuk mengendalikan udara. Bison terbang yang cukup umur beratnya bisa mencapai sepuluh ton. Mereka dihormati oleh kaum pengembara udara, yang mana tattonya yang berbentuk mata panah ditiru oleh mereka, untuk menginspirasikan seni pengendalian udara, sama halnya dengan bagaimana tikus mondok menginspirasikan pengendalian tanah. Merupakan hal biasa bagi para pengembara udara muda untuk memilih seekor bison terbang sebagai teman sepanjang hidupnya. Aang memilih Appa di Kuil Udara Timur, ketika ia masih berupa seekor bayi, dengan memberinya sebuah apel.
Untuk menyuruh bison terbangnya melakukan penerbangan, Aang menggunakan aba-aba "Yip-yip." Untuk memanggil bison terbang dari tempat yang jauh, seseorang mungkin harus menggunakan peluit bison terbang. Meskipun terbilang jinak, makhluk ini bisa menjadi menakutkan ketika sesuatu memaksanya bertarung. Bison terbang yang paling terkemuka dan mungkin yang terakhir bisa selamat adalah Appa, hewan peliharaan Aang sekaligus transportasi yang utama untuk menempuh perjalanan jauh.

Lemur bersayap

Spesies lemur bersayap juga merupakan hewan asli di pegunungan Kuil Udara. Seperti bison terbang, lemur bersayap merupakan hewan gabungan, perpaduan antara lemur dan kelelawar belang. Bertelinga seperti kelelawar dan bersayap seperti patagia pada lengannya, lemur bersayap mampu meluncur terbang dan mengepakkan lengan bersayapnya untuk terbang. Tidak diketahui apakah mereka mampu mengendalikan udara secara alami. Momo adalah yang paling terkenal (dan mungkin yang terakhir) dari spesies ini dalam serial Avatar. Lemur digemari sebagai hewan peliharaan oleh anak-anak pengembara muda karena riang, perhatian, dan rasa sosial mereka yang tinggi. Inteligensi tinggi mereka dan jari-jari yang tangkas juga memungkinkan mereka untuk melakukan pekerjaan tertentu, seperti memberitahukan adanya bahaya dan mengambil tongkat pengendalian udara yang sering terjatuh saat pengembara ada di punggung bison.

Binatang lain

Spesies hewan yang sedikit diketahui menghuni Kuil Udara berbentuk kecil, yaitu kepiting darat. Mereka kelihatan agak mirip dengan sepupu mereka di air, dengan cangkang yang serupa, namun diselimuti kulit tebal dari rambut hitam maupun putih. Mereka kelihatannya senang tempat yang basah dan gelap dan kelihatan sangat mudah beradapatasi, sebagai spesimen Kuil Udara Utara yang bertahan hidup dari penyisiran yang dilakukan di seluruh komplek kuil, yang dipimpin oleh Sang Mekanis. Kelihatannya wajar dan barangkali hewan pengembara alami tidak hidup bersamaan di antara pengembara udara.

Catatan kaki

  1. ^ a b c d e f Mason, Tom (2007). Avatar The Last Airbender The Lost Scrolls: Air. Simon Spotlight/Nickelodeon, 39. ISBN-10: 1416918795

Negara Api

Negara Api

Negara Api adalah istilah kolektif untuk sebuah bangsa dalam dunia fiktif dalam serial animasi televisi Nickelodeon berjudul Avatar: The Legend of Aang. Sebagai salah satu dari "Empat Bangsa," Negara Api terletak di dekat garis khatulistiwa planet di belahan barat dan memiliki kepulauan yang terdiri dari pulau vulkanik. Tanpa memedulikan batas wilayah aslinya, angkatan perang Negara Api telah melakukan banyak kampanye di penjuru dunia dan banyak wilayah telah jatuh ke dalam kolonisasi Negara Api selama perang imperialistik yang berlangsung satu abad. Negara Api adalah rumah bagi para pria dan wanita yang melakukan pengendalian api, yaitu kemampuan pirokinetik untuk menciptakan dan memanipulasi api.

Pengaruh

Tampilan geologi dan pemandangan di Negara Api diambil dari negara Islandia. Para pembuatnya ingin supaya Negara Api tampil beda daripada lokasi lainnya yang terlihat lebih dulu dalam serial Avatar, sehingga mereka mengambil foto Islandia untuk digunakan dalam serial tersebut.[1] Contoh lokasi dari Islandia yang digunakan sebagai model untuk serial tersebut misalnya air terjun yang muncul dalam episode "Sokka's Master"[2] dan mata air panas, pilar lava, dan pasir lava yang terlihat dalam episode "The Beach".[1] Beberapa desain gambar latar belakang Negara Api diambil dari Korea. Dalam desain aslinya, Negara Api merupakan negara industri, dengan daratan berjalur dan kota-kota yang dipenuhi dengan pabrik.[2]

Kebudayaan

Hari Festival Api

Hari Festival Api atau Fire Days Festival merupakan suatu perayaan yang dilakukan di jalanan perkotaan dan perkampungan Negara Api. Perayaan ini muncul pada Book 1 Water - Chapter 16 The Deserter. Para partisipan memakai topeng ukiran kayu dan para penjual menjual makanan khas Negara Api seperti Fire Flickers. Atraksi yang menawan menghiasi perayaan ini, seperti acara boneka, kembang api, pesulap dan badut pengendali api, dan berbagai jenis atraksi lainnya.

Agni Kai

Bagi para pengendali api yang sedang berdebat atau berselisih, pertarungan di Agni Kai merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan permasalahan. Pertarugan ini dilaksanakan di arena terbuka pada saat matahari terbenam dan disaksikan oleh para penonton. Objektif dari pertarungan ini adalah untuk memukul kalah lawan, baik dengan menghilangkan keseimbangan lawan ataupun membunuh lawan. Kata Agni sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti api. Di dalam agama Hindu, Dewa Agni merupakan Dewa Api.

Catatan kaki

  1. ^ a b (2008). Avatar: The Last Airbender season 3 volume 1 DVD commentary for the episode "The Beach" [DVD]. Paramount Pictures.
  2. ^ a b (2008). Avatar: The Last Airbender season 3 volume 1 DVD commentary for the episode "Sokka's Master" [DVD]. Paramount Pictures.

Kerajaan Bumi

Kerajaan Bumi

Kuil Avatar di Kerajaan Bumi, dalam tayangan Avatar: The Legend of Aang.
Suasana di dalam ruangan Kuil Avatar.
Kerajaan Bumi adalah istilah kolektif yang merujuk kepada suatu bangsa dalam dunia fiksi dalam serial animasi Nickelodeon berjudul Avatar: The Legend of Aang. Sebagai salah satu dari kumpulan empat bangsa, Kerajaan Bumi merupakan benua yang sangat padat yang hampir menutupi wilayah timur planet, dengan dataran yang tak rata mirip seperti benua Eurasia di dunia nyata. Kerajaan Bumi merupakan rumah bagi para pria dan wanita yang mempraktekkan pengendalian tanah, yaitu suatu seni terrakinesis yang mistik. Cerita dalam serial Avatar banyak mengambil lokasi di Kerajaan Bumi, misalnya Pulau Kyoshi, Omashu, Ba Sing Se, Gaoling, Gurun Si Wong, Desa Chin, Danau Laogai, dan lain-lain.
Kerajaan Bumi sering bertikai mengenai masalah pelanggaran batas wilayah dengan Negara Api selama perang satu abad. Meskipun Suku Air membantu Kerajaan Bumi dalam peperangan, namun konflik berlanjut dengan mengecewakan. Selain Avatar Aang, Kerajaan Bumi merupakan halangan antara Negara Api dan usaha penguasaan dunia. Dalam hasil akhir Buku Dua (serial Avatar musim kedua) diceritakan, puteri Negara Api, Azula, berhasil menguasai ibukota Kerajaan Bumi, Ba Sing Se.[1] Di musim panas selanjutnya, kota itu diduduki oleh pasukan Negara Api.[2]

Penampilan

Penampilan para bangsawan Kerajaan Bumi dalam serial Avatar.
Dalam serial Avatar, rakyat Kerajaan Bumi memiliki rambut yang berwarna coklat maupun hitam dalam beragam bentuk. Beberapa pria memakai topi dan memelihara janggut maupun kumis. Warna kulit mereka seperti perpaduan antara putih dan sawo matang, dan mereka memiliki mata yang berwarna hijau atau coklat. Mereka biasanya memakai pakaian berwarna hijau, hijau-kuning, atau coklat, dan terlihat memakai atribut lain dengan warna yang berbeda.
Di kota Ba Sing Se, pakaian dan gaya rambut para wanita kelihatan mirip dengan orang Manchu di Cina selama masa Dinasti Qing.[3][4] Begitu juga para pria, mereka menggunduli kepala hanya setengah dan memelihara kuncir di belakang kepalanya. Pakaian para Dai Li mirip dengan pakaian pengawal dari Cina. Raja Bumi terlihat masih muda seperti halnya para raja Cina saat pemerintahan oleh suku Manchu.

Pemerintahan

Raja Kuei, yang bergelar sebagai Raja Bumi ke-52, bertahta di Ba Sing Se.
Long Feng (kiri), penasihat Raja Bumi.
Dalam serial Avatar, Kerajaan Bumi adalah sebuah negara besar yang dibagi menjadi beberapa provinsi (seperti yang disebutkan dalam episode "Zuko Alone") dan beberapa kota besar (seperti misalnya Omashu, dan lain-lain) yang dibagi lagi menjadi beberapa pemukiman atau desa yang dibeda-bedakan. Ibukota Kerajaan Bumi adalah Ba Sing Se. Meski ada pemimpin pusat yang memerintah Kerajaan Bumi, dikenal sebagai Raja Bumi, yang tinggal di Ba Sing Se, beberapa kota seperti misalnya Omashu, memiliki rajanya sendiri; adat yang jelas mengenai hal kepemimpinan ini tidak diketahui.
Bentuk pemerintahan Kerajaan Bumi adalah kerajaan konfederasi. Pada masa itu pula, para raja-kesatria yang angkuh, memerintah wilayahnya secara pribadi dan seringkali secara brutal, namun dari generasi ke generasi, para Raja Bumi telah berkali-kali memberi kuasa kepada bawahannya untuk melakukan operasi harian di dalam kota. Raja Bumi kini tak lebih dari sekedar sosok yang hidup dalam kemewahan dan dikelilingi oleh para bangsawan dan pencari muka, dan bertugas mengesahkan peraturan dan undang-undang yang telah disarankan oleh penasihatnya.[5]
Dalam episode "City of Walls and Secrets," diungkapkan bahwa Raja Bumi memiliki kuasa yang kecil, dan sementara ia dipuja-puja, kebanyakan kuasa pemerintah di Ba Sing Se dipercayakan kepada para penasihat, seperti Long Feng, sekretaris besar Ba Sing Se sekaligus pemimpin para Dai Li. Dikatakan juga bahwa pemerintah Ba Sing Se hanya memiliki kuasa kecil di luar kota itu sendiri, yang mungkin menjadi alasan kacaunya situasi di Kerajaan Bumi.
Pemerintahan di Ba Sing Se tampak sangat bersifat menekan, mirip sistem fasisme. Seluruh kuasa difokuskan kepada seorang diktator (Long Feng), dan level pengontrolan ditunjukkan pada populasi dari resimentasi sosial dan ekonomi yang keras, merasa unggul di antara yang lainnya, mencita-citakan sebuah utopia, dan paksaan untuk menghilangkan pikiran tentang adanya musuh, dengan menggunakan metode seperti pencucian otak. Pemerintahan di Ba Sing Se mungkin juga sangat birokratis, karena butuh 6-8 minggu untuk memproses permohonan untuk bertemu dengan raja. Pemimpinnya juga menggunakan enam puluh tujuh cap yang berbeda; setiap cap digunakan pada waktu yang berbeda-beda, untuk menerima atau memproses dokumen dan permohonan.[5]

Militer

Tentara Kerajaan Bumi.

Tentara

Oleh karena sebagian besar wilayahnya yang berbatu-batu dan memiliki banyak pegunungan, Kerajaan Bumi mempertahankan wilayahnya dengan angkatan darat. Seperti Negara Api, tentara Kerajaan Bumi terdiri dari pengendali tanah dan pasukan infantri biasa. Prajurit, baik pengendali tanah maupun bukan, menggunakan berbagai macam senjata, mulai dari tombak, pedang, palu, kapak, hingga sabit. Pasukan Kerajaan Bumi biasanya menggunakan helm yang bentuknya seperti topi petani berbentuk kerucut, memakai baju zirah yang kuat, dan bersepatu boot. Pasukan kavaleri menunggang hewan "kuda-burung unta", yang mampu memanjat secara vertikal dalam jarak pendek dan berlari sangat cepat.[6] Hewan ini juga digunakan sebagai sarana transportasi oleh rakyat sipil.

Dai Li

Dai Li.
Para Dai Li adalah penjaga kebudayaan Ba Sing Se. Mereka diciptakan oleh Avatar Kyoshi, untuk menjaga warisan kebudayaan Ba Sing Se, dalam mengatasi pemberontakan rakyat yang menentang pemerintahan Raja Bumi ke-46. Berabad-abad kemudian, di zaman Avatar Aang, Mereka diperintah secara langsung oleh Long Feng, menteri kebudayaan Ba Sing Se. Para Dai Li berfungsi seperti polisi rahasia; menahan dan mendidik seseorang yang melanggar peraturan karena telah menyinggung masalah perang.[3] Untuk membedakannya dengan pasukan lainnya, mereka tampil mengenakan pakaian mirip pengawal di istana Raja Cina, dan memakai sarung tangan dan sepatu yang terbuat dari tanah, yang sangat efektif untuk dijadikan senjata dengan menggunakan pengendalian tanah. Meskipun mereka melayani Raja Bumi, mereka hanya setia kepada Long Feng.[4] Namun, setelah kudeta yang dilancarkan untuk merebut ibukota Kerajaan Bumi, mereka menjadi setia kepada Azula.[1]

Kota dan lokasi

Pulau Kyoshi yang terlihat dari udara.

Pulau Kyoshi

Salah satu pulau di pantai selatan Kerajaan Bumi, yaitu Pulau Kyoshi, merupakan pulau yang didirikan di Laut Selatan oleh Avatar Kyoshi untuk melindungi rakyatnya dari penyerbu. Pulau itu memiliki ruangan suci (mulanya kuil) yang didedikasikan untuk Kyoshi yang menyimpan barang-barang berharga miliknya seperti pusaka, termasuk kimono miliknya, kipas logam, baju zirah, dan sepatu boot. Diduga bahwa barang-barang pusaka ini mengandung arwah Kyoshi.[7] Di laut terdekat, ada ikan koi raksasa, yang menjadi komoditas dagang yang utama, dan hidup pula seekor belut raksasa yang dipanggil Unagi. Pulau ini dikenal sebagai perkampungan para Prajurit Kyoshi, yang bertarung menggunakan kipas logam seperti teknik Avatar Kyoshi, sebagai gaya bertarung yang mengikuti filsafat pengendali air, yaitu memanfaatkan serangan musuh sebagai serangan balik.[8]
Desa di pulau Kyoshi.
Pulau Kyoshi telah bertahan menghadapi masa peperangan Negara Api selama hampir seabad — sampai Zuko menyerangnya untuk mencari Aang. Penduduk pulau tidak menginginkan bencana yang tak terduga, dan sebagai akibatnya mereka seringkali memusuhi pendatang dari luar, karena takut akan mata-mata Negara Api. Namun, karena terinspirasi dengan kedatangan Avatar Aang di pulau itu, penduduk memperoleh harapan baru dan bersikap lebih ramah dan terbuka.
Saat zaman Avatar Kyoshi, raja kejam bernama Chin yang Agung menjajah seluruh wilayah Kerajaan Bumi dan memerintah secara diktator. Kyoshi memimpin rakyatnya untuk menyelamatkan mereka dari penyerbuan. Dengan menggunakan kombinasi teknik pengendalian yang berbeda-beda, ia memisahkan semenanjung dari daratan utama dan membentuk sebuah pulau baru. Oleh karena kejadian ini terbentuklah sebuah tebing, dimana ada jejak kaki Chin, karena di sanalah Chin menjejakkan kakinya dengan keras sebelum tanah yang diinjaknya runtuh. Desa Chin didirikan di dekat tebing tersebut dan penduduknya membenci segala reinkarnasi Avatar, karena mereka percaya bahwa Avatar-lah yang telah membunuh pemimpin mereka. Mereka merayakan hari Avatar untuk memperingati tewasnya Chin. Di hari tersebut, patung Avatar Kyoshi, Roku dan Aang diarak lalu dibakar di lapangan, sambil dihujat beramai-ramai. Saat Aang menyelamatkan desa tersebut dari serbuan tentara Negara Api, penduduk mengubah perayaan hari Avatar menjadi lebih baik. Di pulau Kyoshi, perayaan ini dikenal sebagai hari Kyoshi dan dirayakan untuk memperingati hari saat didirikannya pulau tersebut.[7]

Omashu

Kota Omashu.
Suasana di dalam kota Omashu.
Kota Omashu didirikan di atas gunung, dikelilingi oleh jurang yang dalam dan pegunungan yang besar. Tiga gerbang kota dibuat dari batu yang sangat padat, tebalnya lima kaki dan tingginya menjulang lebih dari tigapuluh kaki. Maka, kota itu hanya dapat diakses oleh pengendali tanah yang mahir yang menjaga satu-satunya jalan masuk ke kota. Kota ini diperintah oleh Raja Bhumi dan menempati posisi sebagai kota kedua terbesar di Kerajaan Bumi. Industri utama di Omashu adalah memproduksi senjata dan suplai untuk peperangan, dan telah mengembangkan sistem penyaluran barang yang kompleks dan efisien untuk mengirim barang-barang, dengan memanfaatkan pengendalian tanah dan gravitasi. Sistem penyaluran itu menggunakan jalur berliku-liku yang luas dan miring. Saat kecil, Bhumi dan Aang menggunakan jalur tersebut sebagai perosotan.[9]
Di permulaan Buku Dua (serial Avatar di musim kedua), Aang dan kawan-kawannya menuju Omashu lagi untuk mempelajari pengendalian tanah. Episode "The Cave of Two Lovers" mengungkapkan bahwa kota Omashu dibangun ribuan tahun lalu dan dinamai Omashu untuk mengenang Oma dan Shu, sepasang kekasih (mirip Romeo dan Juliet) dari dua desa bermusuhan yang merupakan pengendali tanah pertama. Karena hidup terpisah, Oma dan Shu memutuskan untuk membangun tempat rahasia yang hanya bisa diakses oleh mereka berdua. Untuk mewujudkannya, mereka mempelajari pengendalian tanah dari Badgermole, hewan yang mampu mengendalikan tanah. Dengan ilmu yang dipelajarinya, Oma dan Shu membangun terowongan rahasia yang menghubungkan kedua desa mereka dan sering bertemu di sana tanpa diketahui penduduk desa. Suatu hari, Shu meninggal dalam peperangan yang terjadi antara desa mereka. Oma sedih lalu mengeluarkan semua jurus pengendalian tanahnya. Hal itu membuat penduduk desa berhenti berperang, lalu mereka membuat sebuah kota sebagai monumen cinta bagi sepasang kekasih tersebut, yang kemudian disebut Omashu dan menjadi kota yang megah.
New Ozai, kota baru setelah jatuhnya Omashu.
Semenjak kunjungan terakhir Aang, Katara, dan Sokka, kota Omashu menyerah kepada Negara Api, yang telah menyelimuti kota dengan logam, membangun jembatan untuk menyeberangi jurang, dan mengganti namanya menjadi "New Ozai". Hal itu diresmikan oleh puteri Azula. Setelah jatuh ke tangan Negara Api, seluruh kota itu mengalami perombakan secara besar-besaran agar lebih layak dihuni oleh Negara Api, dan patung Raja Api Ozai dibangun di puncak kota (meskipun wajah Raja Api disamarkan dalam tayangan di televisi). Istana adalah tempat yang paling banyak menerima perubahan, karena keseluruhannya telah dilapisi oleh logam oleh Negara Api. Pintu-pintu yang dulunya hanya bisa diakses dengan pengendalian tanah, telah diubah selama masa penjajahan Negara Api. Penduduk asli yang masih bertahan, melarikan diri dengan menyamar sebagai penderita cacar, tak lama setelah Aang tiba.[10]
Berdasarkan pada tulisan kuno yang muncul dalam episode "The Cave of Two Lovers," cara menulis Omashu adalah 奥瑪舒. Ào mǎ ( 奥 瑪 ) berarti "carnelian misterius," sedangkan shū ( 舒 ) berarti rileks. Carnelian adalah semacam batu permata yang mengandung warna jingga.

Ba Sing Se

Pemandangan di kota Ba Sing Se.
Dalam serial Avatar, Ba Sing Se adalah ibukota Kerajaan Bumi. Kota ini berperang saat penggempuran selama enam ratus hari yang dilancarkan oleh Jenderal Iroh dari Negara Api, dan diakhiri saat putera Iroh, yaitu Lu Ten, gugur di garis depan sehingga Iroh amat berduka dan tidak melanjutkan peperangan. Setelah Raja Bhumi menyerahkan Omashu, Ba Sing Se adalah kota pertahanan terbesar di Kerajaan Tanah sekaligus penghalang Negara Api untuk menuju kemajuan. Iroh pernah mendeskripsikan bahwa tembok kotanya amat "besar". Seperti yang ditampilkan dalam Konvensi Komik 2006, Ba Sing Se merupakan kota yang amat besar, dengan jalur monorel batu, yaitu semacam sistem transportasi yang memanfaatkan pengendalian tanah seperti yang ada di Omashu, namun jalurnya tidak curam berliku-liku seperti di Omashu, dan kereta juga berjalan lebih tenang di jalurnya. Benda semacam "mobil" digerakkan dengan pengendalian tanah. Setelah kejadian yang muncul dalam episode akhir di Buku Dua (serial Avatar musim kedua), pemerintah Ba Sing Se digulingkan melalui kudeta yang dipimpin oleh Azula. Seiring dengan jatuhnya Ba Sing Se, Kerajaan Bumi kehilangan kota pertahanannya yang telah dikuasai Negara Api.
Dalam episode "The Drill," tembok besar kota ditembus oleh bor raksasa milik Negara Api. Dengan gagasan yang dilontarkan Sokka, maka Aang, Katara, dan Toph berusaha merusak bor tersebut, sekaligus menggagalkan rencana Negara Api. Dalam episode yang sama, diungkapkan bahwa nama "Ba Sing Se" berarti "Kota yang Tak Dapat Ditembus," seperti yang dikatakan oleh Jenderal Sung, penjaga tembok luar Ba Sing Se. Maka dari itu, kota tersebut tidak dinamai "Na Sing Se", yang berarti "Kota yang Dapat Ditembus".
Dinding Terluar Ba Sing Se, seperti yang terlihat dalam episode "The Drill". Di belakangnya terhampar daerah pertanian. Jauh di belakangnya, berdiri Dinding Dalam Ba Sing Se.
Rahasia Ba Sing Se agar masih bisa bertahan selama masa perang adalah daerah pertanian di balik tembok luarnya. Seperti yang terlihat dalam episode "The Drill," ladang ini mensuplai makanan bagi seluruh kota agar bisa bertahan dari penggempuran yang bisa terjadi selama beberapa waktu, selama tembok luar masih utuh, dan, oleh karena pengendalian tanah, tembok itu bisa diperbaiki dengan cepat. (Tembok itu terlihat jebol saat penggempuran Iroh, seperti yang ditayangkan dalam episode "Zuko Alone"; namun kota masih bertahan, seiring dengan berakhirnya penggempuran tak lama sesudahnya.)
Dalam episode "City of Walls and Secrets," budaya Ba Sing Se diungkap. Kota dibagi menjadi berbagai tingkatan, yang berdasarkan pada kelas sosial, dengan perkampungan bagi penduduk miskin dan pelarian yang diberi batas di pinggir kota. Masyarakat juga amat dikontrol, dan kata perang tidak diizinkan untuk diucapkan di dalam tembok. Hal ini dilakukan untuk menjaga warisan kebudayaan dalam kota, yang membuat penghuninya menjadi masyarakat "utopia" yang masih tersisa di dunia. Dalam cerita terungkap bahwa Raja Bumi merupakan sosok seorang pemimpin dengan wilayah kekuasaan yang besar, seorang pelindung bagi rakyatnya – bahkan dianggap sebagai dewa – namun memiliki kekuasaan yang kecil.
Pemimpin politik di kota adalah Long Feng, sekretaris besar Ba Sing Se sekaligus pemimpin para Dai Li.[3] Dia dan para Dai Li mengontrol rakyat dan budaya dengan keras, dan memilih untuk berpura-pura seolah-olah perang tidak pernah ada. Hal ini merupakan pengaruh dari sistem keamanan di Ba Sing Se – rakyat di kota berpikir bahwa Ba Sing Se tidak dapat ditembus, maka dari itu mereka merasa bisa menipu diri mereka sendiri dengan berpura-pura bahwa segala sesuatu baik-baik saja dengan menyandarkan diri pada kerajaan. Barangsiapa yang mencoba meracuni angan-angan ini akan segera ditangkap oleh para Dai Li untuk dicuci otaknya agar berpikir bahwa perang tidak pernah terjadi.[3] Dampak dari hal ini terlihat dalam episode "The Drill," ketika Jenderal Sung merasa aman dengan pertahanan tembok kota sehingga ia tidak menanggapi serangan yang mampu mengancam kota dengan serius – dan episode itu juga menunjukkan bahwa tembok kota tidak sekuat yang ia duga.[11]

Catatan kaki

  1. ^ a b "The Crossroads of Destiny". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2006-12-01. No. 20, season 2 (Book 2).
  2. ^ "The Awakening". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2007-09-21. No. 1, season 3 (Book 3).
  3. ^ a b c d "City of Walls and Secrets". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2006-09-22. No. 14, season 2 (Book 2).
  4. ^ a b "The Earth King". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2006-11-17. No. 18, season 2 (Book 2).
  5. ^ a b Avatar: The Legend of Aang official website.
  6. ^ "The Avatar State". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2006-03-17. No. 1, season 2 (Book 2).
  7. ^ a b "Avatar Day". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2006-04-28. No. 28, season 2 (Book2).
  8. ^ "The Warriors of Kyoshi". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2005-03-04. No. 4, season 1 (Book 1).
  9. ^ "The King of Omashu". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2005-03-18. No. 5, season 1 (Book 1).
  10. ^ "Return to Omashu". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2006-04-07. No. 23, season 2 (Book 2).
  11. ^ "The Drill". Avatar: The Legend of Aang. Nickelodeon. 2006-09-15. No. 13, season 2 (Book 2).